SISTEM
PAKAR ANALISIS KEPRIBADIAN BERDASARKAN TEORI JUNG DAN MYERS-BRIGGS TYPES
INDICATOR
1. Sistem Analisis
Pakar
Sistem
pakar adalah suatu sistem yang dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang
pakar atau ahli dalam menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu masalah. Tujuan
utama sistem pakar adalah untuk memasyarakatkan atau memindahkan secara efektif
pengetahuan dan pengalaman para pakar kepada mereka yang bukan pakar. Pemecahan
masalah diberikan pada pemakai melalui dialog dengan mereka. Sistem pakar
membantu seseorang yang bukan pakar/ahli dalam menjawab pertanyaan,
menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang biasanya dilakukan oleh
seorang pakar. Ada 3 komponen pendukung dalam sistem analisis
pakar, yaitu:
a. Pangkal
pengetahuan (Knowledge Base) yaitu : berisi fakta-fakta, ide, interaksi suatu
domain tertentu.
b. Motor
Inferensi (Inference Engine), bertugas untuk menganalisa pengetahuan dan
menarik kesimpulan berdasarkan pangkalan
pengetahuan dan antarmuka pemakai.
c.
Antar Muka pemakai (User Interface), bertugas
sebagai media yang melakukan komunikasi dengan pemakai.
2.
Teori Kepribadian Menurut Carl Gustav Jung
Carl Gustav Jung (1875-1961) adalah
orang pertama yang merumuskan tipe kepribadian manusia dengan istilah
ekstrovert dan introvert, serta menggambarkan empat fungsi kepribadian manusia
yang disebut dengan fungsi berpikir, pengindera, intuitif, dan perasa. Jung
berpendapat bahwa kepribadian tersusun oleh sejumlah sistem yang beroperasi
dalam empat tingkat kesadaran, dimana empat tingkat kesadaran inilah yang membentuk
struktur kepribadian. empat tingkatan kesadaran yang menyusun kepribadian
tersebut, yaitu :
a. Kesadaran
dan Ego
Hasil
pertama dari proses diferensial kesadaran itu adalah ego. Ego berperan
pentingdalam menentukan persepsi, pikiran, perasaan, dan ingatan yang bisa
masuk kekesadaran. Tanpa adanya seleksi dari ego, jiwa manusia menjadi
kacau karenapenuh oleh pengalaman yang
semua bebas keluar masuk ke kesadaran.
b. Tak
sadar pribadi dan Kompleks
Pengalaman yang tidak diterima ego untuk muncuk di
kesadaran tidak hilang,melainkan disimpan dalam taksadar pribadi (personal
unconscious). Sehingga tak sadar pribadi
berisi pengalaman yang ditekan, dilupakan, dan yang gagal menimbulkan
kesan sadar. Di dalam tak sadar pribadi, sekelompok idea mungkin mengorganisir
diri menjadi satu, disebut complex.
c. Taksadar
pribadi kolektif
Adalah
gudang ingatan laten yang diwariskan oleh leluhur, berupa pengalaman-pengalaman
umum yang terus-menerus berulang lintas generasi. Namun yang diwariskan lebih
sebagai tingkah laku bukanlah memori atau pikiran.4.
d.
Arsetip
Yaitu komponen-komponen ketidaksadaran kolektif yang mewakili atau melambangkan peluang munculnya jenis persepsi
dan aksi tertentu. Di dalam arsetip terdapat kekuatan ( force) yaitu :
1) Persona (topeng): pendapat publik mengenai
diri individu sebagai lawan dari kepribadian privat yang berada dibalik wajah
sosial
2) Anima: naluri perempuan pada pria.
3) Animus:
naluri jantan pada wanita.
4) Shadow:
insting dasar yang menuntun penyesuaian dengan realita berdasarkan pertimbangan
untuk menyelamatkan diri. Seperti insting kebinatangan yangdiwarisi manusia
dari evolusi makhluk
5) Self: sebuah warisan cenderungan untuk
bergerak menuju pertumbuhan,kesempurnaan, dan penyelesaian yang dimiliki oleh
seseorang.
A. Dinamika
Kepribadian
1) Kausalitas
dan Teleologi
2) Progress
(gerak maju) dan regress (gerak mundur)
B. Tipe Kepribadian
Level psikis
dan dinamika kepribadian:
a. Attitude
1. Ekstrover : kepribadian yang
terbuka
2. Introver : kepribadian yang
tertutup
C. Function
1. Pikiran
2.Perasaan
3.Penginderaan
4.Intuisi
D. Perkembangan Kepribadian
Tahap-tahap Perkembangan:
1). Masa
anak-anak (0-12 tahun)
a.Tahap
Anarkis (0-6 tahun): kesadaran yang masih kacau dan sporadis.
b.Tahap
Monarkis (6-8 tahun): dimulai dengan perkembangan ego dan mulainya pikiran
verbal dan logika.
c.Tahap
Dualistik (8-12 tahun): pembagian ego menjadi objektif dan subjektif.
2).Masa
Remaja (12-35 tahun)Dimulai dengan pubertas, mulai mandiri secara fisik dan
psikis yang diperoleh dariorang tua, meningkatnya kegiatan, kematangan seksual,
bertanggungjawab, danpemahaman bahwa era bebas masalah dari kehidupan anak-anak
sudah hilang.
3).Masa
Dewasa (35-40 tahun)Mengembangkan aktualisasi diri, munculnya kebutuhan nilai spiritual,
mulaimemahami makna kehidupan dirinya.
4). Masa Tua (> 40 tahun)Mulai memahami makna kehidupan secara filosofis
dan memandang kematiansebagai tujuan hidup.
E. Perubahan Tingkah Laku
Jung melihat jauh melewati batasan psikologi, dalam
usahanya memperoleh data untuk membangun konsepnya mengenai kemanusiaan. Jung
mendalami berbagai disiplinilmu sehingga memiliki beberapa metode untuk
memahami kepribadian dan mengetahuiperubahan tingkah laku dari klien, yaitu:
a.Tes asosiasi kata : membuka feeling-toned
complexes (berbagai hal individualis dan bersifat emosional dalam
kepribadian)
b. Analisis mimpi : membuka elemen ketidaksadaran personal dan kolektif
serta mengintegrasikannya dalam sebuah kesadaran
c.Imajinasi aktif : membuka gambaran arketipe yang
bermula dari ketidaksadaran
d.Psikoterapi : membantu penderita neurotik agar mandiri melalui teknik
realisasi diri.
Test
Kepribadian Myer Brigss
Diantara sekian banyak tes kepribadian yang paling
akurat dan paling banyak digunakan adalah MBTI (Myers Brigss Type Indicator). MBTI dikembangkan oleh
Katherine Cook Brigss dan Isabel Brigss Myers berdasasrkan teori kepribadian
dari Carl Gustav Jung.
MBTI bersandar pada empat dimensi utama yang saling
berlawanan. Masing-masing memiliki sisi positif dan sisi negatif. Berikut empat
skala kecenderungan MBTI adalah :
1)
Ekstrovert (E) vs. Introvert (I)
Dimensi IE
untuk melihat orientasi energi apakah ke dalam atau keluar. Ekstrovert artinya
pribadi yang menyukai dunia luar. Tipe kepribadian ini senang bergaul,
menyenangi interaksi sosial, menyukai aktivitas dengan orang lain dan berfokus
pada dunia luar. Sebaliknya, tipe introvert adalah pribadi yang menyukai dunia
dalam (diri sendiri). Tipe ini suka menyendiri, merenung, membaca, menulis dan
tidak terlalu menyukai pergaulan dengan banyak orang. Individu dengan tipe
kepribadian ini mampu bekerja sendiri, berkonsentrasi dan fokus. Tipe
kepribadian ini bagus dalam pekerjaan pengolahan data dan back office
2)
Sensing (S) vs. Intuition (I)
Dimensi SI
melihat bagaimana individu memproses data. Sensing memproses data dengan cara
bersandar pada fakta yang konkrit, praktis, realistis dan melihat data apa
adanya. Sensing menggunakan pedoman pengalaman dan data konkrit serta memilih
cara-cara yang sudah terbukti. Individu tipe kepribadian ini fokus pada masa
kini atau hal-hal apa saja yang bisa diperbaiki pada masa sekarang ini.
Individu sensing bagus dalam perencanaan teknis dan detil aplikatif. Tipe
intuition memproses data dengan melihat pola dan hubungan , pemikir abstrak,
konseptual serta melihat bagaimana kemungkinan yang bisa terjadi. Tipe
intuition berpedoman pada imajinasi, memilih cara unik dan berfokus pada masa
depan atau apa yang akan dicapai pada masa mendatang. Tipe ini inovatif, penuh
insprasi dan ide unik, bagus untuk penyusunan konsep, ide dan visi jangka
panjang.
3)
Thinking (T) vs. Feeling (F)
Dimensi
ketiga melihat bagaimana seseorang dapat mengambil keputusan. Thinking adalah
selalu menggunakan logika dan melakukan analisa dalam mengambil keputusan,
cenderung berpusat pada tugas dan objektif. Terkesan kaku dan keras kepala,
menerapkan prinisip dengan konsisten dan bagus untuk melakukan analisa serta
menjaga prosedur atau standar. Sementara feeling adalah tipe kepribadian yang
melibatkan perasaan, empati, serta nilai-nilai yang diyakini pada saat
pengambilan keputusan. tipe ini berorientasi pada hubungan dan subjektif.
Bersifat akomodatif tetapi lebih terkesan memihak, empatik dan menginginkan
harmoni dan bagus dalam menjaga keharmonisan dan memelihara hubungan.
4)
Judging (J) vs. Perceiving (P)
Dimensi
terakhir melihat bagaimana derajat fleksibilitas seseorang. Judging pada hal
ini bukanlah judging untuk menghakimi, namun pada hal ini bertumpu pada rencana
yang sistemis, senantiasa berfikir dan bertindak teratur. Tipe judging tidak
suka akan hal-hal mendadak atau diluar perencanaan. Individu tipe ini bagus
dalam penjadwalan, penetapan struktur dan perncanaan step by step. Tipe perceiving adalah mereka yang bersifat spontan,
adaftif dan bertindak secara acak untuk melihat berbagai peluang yang muncul.
Perubahan mendadak bukanlah suatu masalah bagi bagi tipe ini. Bagus dalam
menghadapi perubahan dan situasi mendadak.
Manfaat Myer-Brigss Type Indicator Test
Berikut ini
adalah kegunaan dari Myer-Brigss Type
indicator adalah :
1)
Bimbingan Konseling
Test ini
sangat berguna untuk pengembangan karier. Test ini dapat juga digunakan untuk
panduan untuk memilih jurusan di perguruan tinggi atau bakan profesi yang
sesuai dengan kepribadian.
2)
Pengembangan diri
Dengan test
ini individu dapat melihat kelbihan dan kekurangan yang terdapat dalam diri
sendiri. Individu dapat lebih fokus untuk mengembangkan kelebihan kita dan
memperbaiki sisi negatif dalam diri.
3)
Memahami orang lain dengan cara yang lebih baik
Test ini
juga dapat memperbaiki hubungan dan cara pandang individu terhadap orang
disekitarnya. Individu akan dapat memahami dan meneerima perbedaan yang
dimiliki oleh orang lain.
16 Tipe
Kepribadian Menurut Myer-Brigss Type
Indicator Test
Berikut ini merupakan 16 tipe kepribadian yang telah dideskripsikan
menurut Myers-Brigss Type Indicator Test.
1)
ISTJ (Bertanggung jawab)
a)
Serius tenang dan stabil
b)
Senang pada fakta, logis dan objektif
c)
Pendengar yang baik, setia hanya mau berbagi pada orang terdekat
d)
Memegang aturan, standart dan prosedur yang telah
ditetapkan
2)
ISFJ (Setia)
a)
Penuh pertimbangan, hati-hati, teliti dan akurat
b)
Serius, tenang, stabil dan sensitif
c)
Punya kemampuan mengorganisasi, detail, sangat bertanggung
jawab dan dapat diandalkan
3)
ISTP (Pragmatis)
a)
Tenang, pendiam, cenderung kaku, dingin
b)
Logis, rasional, kritis dan objektif
c)
Mampu menghadapi perubahan dengan cepat dan tenang
d)
Mampu menganalisa, mengorganisir dan mendelegasikan.
4)
ISFP (Artistik)
a)
Berpikir simple, praktis, fleksibel, sensitif dan
ramah
b)
Menghindari konflik, tidak memaksakan pendapat atau
nilai-nilainya pada orang lain
c)
Biasanya tidak mau memimpin, tetapi menjadi pelaksana
atau pengikut yang setia
d)
Menunjukkan perhatian lebih banyak melalui tindakan
dibandingkan kata-kata,
5)
INFJ (Reflektif)
a)
Perhatian, empati, sensitif dan berkomitmen pada
sebuah hubungan
b)
Sukses karena ketekunan, originalitas dan total dalam
mengerjakan tugas untuk mendapatkan hasil terbaik
c)
Idealis, perfeksionis, memegamg teguh prinsip
d)
Visioner, penuh ide dan kreatif
6)
INTJ (Independen)
a)
Visioner, punya perencanaan praktis, dan biasanya
memiliki ide-ide originalitas serta dorongan yang kuat untuk mencapainya.
b)
Mandiri dan percaya diri
c)
Punya kemampuan yang baik dalam menganalisa sessuatu
d)
Skeptis, kritis, logis dan kadang-kadang keras kepala
e)
Punya keinginan untuk berkembang dan lebih maju dari
orang lain
7)
INFP (Idealis)
a)
Sangat perhatian dan peka dengan perasaan orang lain
b)
Penuh dengan antusiasme dan kesetian kepada orang
terdekatnya saja
c)
Cenderung idealis dan perfeksionis
8)
INTP (Konseptual)
a)
Sangat menghargai intelektualitas dan pengetahuan
b)
Suka memecahkan masalah dengan logika dan analisa
c)
Lebih suka bekerja sendiri
d)
Cenderung kritis, skeptis, pesimis dan mudah curiga
pada orang lain
9)
ESTP (Spontan)
a)
Spontan, aktif, enerjik , cekatan, sigap dan antusias
b)
Kominukator, asertif, memiliki interpersonal skill
yang tinggi
c)
Mampu menghadapi masalah, konflik dan kritik
d)
Mudah beradaptasi, toleran dan konservatif tentang
nilai-nilai
10) ESFP (Murah
hati)
a)
Mudah berteman, bersahabat , ramah , hangat dan
menyenangkan
b)
Optimis, ceria dan suka menjadi pusat perhatian
c)
Mempunyai interpersonal skill yang baik dan mudah
simpatik
d)
Menghindari konflik dan menjaga keharmonisan suatu
hubungan
11) ENFP (Optimis)
a)
Ramah, hangat, enerjik
b)
Imaginatif, penuh ide, kreatif dan inovatif
c)
Pandai berkomunikasi, senang bersosialisasi dan
membawa suasana positif
12) ENTP (Inovatif)
a)
Gesit, kreatif, cerdik dan logis
b)
Fleksibel, mempunyai banyak cara menghadapi tantangan
c)
Kurang konsisten, cenderung melakukan pekerjaan baru
yang lebih menarik daripada yang sebelumnya
d)
Punya keinginan kuat untuk mengembangkan diri
13) ESTJ (Konservatif)
a)
Praktis, realistis dan cenderung berpegang pada fakta
b)
Sangat sistematis
c)
Cenderung kaku dalam mengerjakan suatu tugas
d)
Disiplin dan pekerja keras
14) ESFJ (Harmonis)
a)
Hangat, banyak berbicara dan biasanya populer
b)
Teliti dan rajin
c)
Santai dalam mengerjakan sesuatu dan sederhana
d)
Selalu melakukan sesuatu yang manis bagi orang lain
tanpa memikirkan diri sendiri
15) ENFJ (Meyakinkan)
a)
Kreatif, imajinatif, peka dan sensitif
b)
Pandai bergaul, meyakinkan, ramah
c)
Menyukai variasi dan tantangan baru
d)
Butuh apresiasi dan penerimaan
16) ENTJ (Pemimpin alami)
a)
Dominan, kuat kemauannya, perfeksionis
b)
Tangguh, disiplin dan sangat menghargai komitmen
c)
Berbakat pemimpin
d)
Cenderun menutupi perasaan dan menyembunyikan
kelemahan.
Kesimpulan
Sistem pakar merupakan
jawaban yang tepat untuk permasalahan mengenai pengetesan kepribadian dengan
menggunakan teknologi ,karena sistem pakar adalah suatu sistem yang dirancang
untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar atau ahli dalam menjawab pertanyaan
dan memecahkan suatu masalah. Pemecahan masalah diberikan pada pemakai melalui
dialog dengan mereka sehingga membantu seseorang yang bukan pakar atau ahli
dalam menjawab pertanyaan, menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang
biasanya dilakukan oleh seorang pakar
Berdasarkan
hasil penelitian yang diuraikan sebelumnya dan setelah dilakukan verifikasi,
dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi sistem pakar mengenai analisa
kepribadian manusia dengan merujuk pada Teori kepribadian menurut Jung ini dapat
alat bantuan bagi pengguna untuk mengenal lebih jauh kepribadiannya sendiri
dalam upaya proses pencarian jati diri dan juga dapat memahami kepribadian
sesamanya.
DAFTAR
PUSTAKA
Mudrika, N. (2012). MBTI : Myer-Brigss Type Indicator. E-book. http://dewihardiningtyas.lecture.ub.ac.id/files/2012/04/mbti.pdf
diakses pada tanggal 31 Oktober 2012 pukul 13.45
Novianingsih, K, Putra, Y.F & Suwandy. A.S. (2004). Sistem Pakar
Analisa Kepribadian Manusia. Journal Teknik Komputer : Fakultas
Teknik dan Ilmu komputer. Bandung : Universitas Komputer Indonesia.