( psikologi keluarga)
Menyiasati Sindroma Anak Tengah
Anak tengah memiliki karakter dengan rentang paling luas
dibanding kakak atau adiknya. Terkadang mereka tampak sangat berbeda
dari saudara-saudaranya, bahkan juga dari orangtuanya.
Sindroma Anak Tengah adalah istilah bagi anak tengah yang
berkarakteristik nyeleneh, terjadi karena anak tengah merasa dirinya
“bukan siapa-siapa” – tidak seistimewa anak sulung, namun juga tidak
dicintai layaknya anak bungsu.
Sindrom anak tengah terjadi dalam suatu keluarga akibat pola asuh yang salah. ’Sindrom ini terjadi karena orangtua membeda-bedakan, baik perhatian, kasih sayang dan lainnya terhadap Si Sulung, Si Tengah, dan Si Bungsu.
Si Tengah, karena urutan lahirnya yang “terjepit”, tidak mendapat perhatian sebanyak kakak dan adiknya, sehingga dia berperilaku aneh untuk mencari perhatian.
Karakteristik Si Tengah
Sindrom anak tengah terjadi dalam suatu keluarga akibat pola asuh yang salah. ’Sindrom ini terjadi karena orangtua membeda-bedakan, baik perhatian, kasih sayang dan lainnya terhadap Si Sulung, Si Tengah, dan Si Bungsu.
Si Tengah, karena urutan lahirnya yang “terjepit”, tidak mendapat perhatian sebanyak kakak dan adiknya, sehingga dia berperilaku aneh untuk mencari perhatian.
Karakteristik Si Tengah
- Fleksibel
- Santai, easy going
- Juru damai, karena mampu melihat persoalan dari berbagai sisi.
- Senang bergaul – didorong rasa “terjepit” di keluarga, ia lebih banyak keluar rumah dan menganggap penting teman-temannya.
- Murah hati, karena terbiasa berbagi dengan kakak-adik.
- Menyembunyikan perasaan
- Pandai beradaptasi
- Menghindari konflik, ingin hidup tentram dan damai.
- Merasa hidup ini kurang adil
- Merasa kurang dicintai
- Cenderung menjadi anak yang bermasalah jika kurang diperhatikan orangtua
- Mandiri
- Negosiator ulung
- Senang berkreasi dan mencipta, lebih cocok jadi pengusaha daripada CEO perusahaan.
Karenanya, pastikan kita sebagai orang tua tidak melupakan Si
Tengah, yang seperti anak yang lain juga sangat mendambakan kasih
sayang orang tua tanpa dibeda-bedakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar